Saya sudah membaca beberapa buku Mas Ippho, seperti 7
Keajaiban Rezeki, Magnet Rezeki, Hanya 2 Menit, dan Success Protocol. Kali ini
saya akan menulis tentang isi buku Success Protocol secara garis besar.
Sejujurnya, saya sudah cukup lama membaca buku-buku Mas Ippho, sekitar 4-5
tahun yang lalu. Tapi beberapa waktu lalu saya sempatkan lagi membaca buku
Success Protocol sebelum menulis gambaran umumnya disini.
Sama seperti buku-buku Mas Ippho pada umumnya, buku Success
Protocol secara garis besar menjelaskan 2 hal yang harus kita pahami dan tekuni
di kegiatan sehari-hari, terutama dalam di dunia pekerjaan : Dunia Profesional dan Dunia Spiritual.
Maksudnya, kita tidak boleh memisahkan antara urusan dunia dan urusan akhirat.
Semuanya harus berjalan beringingan.
Dalam buku Success Protocol, terdapat 7 poin (7i) teori yang
harus kita yakini, khususnya saat kita bekerja :
1.
Work with Worship (Ikhtiar)
Dalam poin ini dijelaskan bahwa saat
bekerja, kita harus bahagia. Terdapat juga beberapa penelitian yang membuktikan
bahwa dengan bersyukur, mengenal Tuhan, seseorang akan lebih bahagia. Intinya,
saat kita harus menyadari bahwa bekerja itu adalah ibadah.
2. Work with Network (Ittihad)
Disini dijelaskan bawah selain asset yang
harus kita bangun dalam berbisnis, kita juga harus memiliki networking yang
cukup luas, untuk mempermudah bisnis kita. Dengan networking yang luas, akan
semakin banyak input dari orang-orang berbagai bidang yang bisa kita pelajari
sehingga bekal kita dalam berbisnis akan semakin banyak dan kesuksesan akan
semakin mudah untuk diraih.
3. Perfection for Satisfaction (Itqan)
Dalam bekerja, kita harus teliti,
hati-hati, sungguh-sungguh, dan bermutu. Supaya hasil yang didapat bisa maksimal,
tepat, dan berkualitas. Di bab ini juga ditulis, untuk menjadi seorang yang
Bejo (Beruntung), kita harus menghindari BEJO, yaitu B (Blame, menyalahkan
orang lain), E (Excuse, banyak alasan), J (Justify, membela diri sendiri), O
(Ostrich, berpura-pura)
4. Introspection for Improvement (I’tikaf)
Sesibuk apapun kita bekerja, kita tetap
harus berhenti sejenak untuk sekedar meluangkan waktu untuk introspeksi dan
evaluasi kerja kita. Memperbaiki apa yang dirasa masih kurang, dan
mempertahankan apa yang dirasa sudah benar. Karena pada dasarnya, pisau harus
terus diasah untuk menjadi tajam.
5. Persistency with Consictency (Indibath)
Yang artinya gigih secara konsisten.
Sebagai pencari nafkah, baik sebagai
karyawan maupun pengusaha, pasti banyak halangan. Gagal dan sukses adalah
sepaket, tidak bisa dipisahkan. Tidak ada orang yang sukses tanpa kegagalan,
begitu pula tidak ada orang yang gagal terus menerus tanpa pernah merasakan
kesuksesan. Maka dari itu diperlukan kegigihan untuk melewati itu semua. Di bab
ini juga dijelaskan bahwa salah satu jalan untuk menemukan jalan keluar dari
masalah yang kita hadapi adalah dengan solat subuh berjamaah.
6. Productivity with Spirituality (Ihsan)
Kita harus produktif, tapi jangan sampai
melupakan Allah. Banyak uang, lupa sama Allah. Banyak relasi, lupa sama Allah.
Padahal Allah adalah Zat yang Maha Pemberi Rezeki.
7. Productivity with Sincerity (Ikram)
Kunci kebahagiaan adalah bukan banyaknya
harta, tetapi banyaknya kontribusi dan distribusi. Artinya, semakin banyak kita
memberi, semakin bahagia kita. Dan kita tidak akan bisa memberi banyak jika
tidak mempunyai harta yang banyak. Di bab ini juga disarankan untuk sedekah
ekstrim 2 kali setahun. Maksudnya adalah sedekahkan barang-barang yang kita
sayangi, seperti sedekah mobil, motor, jam, dan lain sebagainya. Insya Allah,
balasan dari Allah pun akan ekstrim juga.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar